Sunday, 20 September 2020

Hasil dari Menonton Siaran Langsung

Baru saja aku mendengar suatu siaran langsung di salah satu sosial media. Bintang tamunya adalah wanita asal Indonesia yang sejak kuliah hingga sekarang bekerja di Jerman. Siaran langsung tersebut berisi tentang cara agak memubat konten yang sukses. Wanita tersebut berusia di atas 25 tahun dan beliau sudah mulai aktif membuat konten sekitar 5 tahun yang lalu. Aku sendiri sudah mengenal ia sejak 3 / 4 tahun yang lalu. Salah satu yang menarik perhatianku tentang dia adalah kehidupannya yang berada di luar negeri. Sangat menginspirasi. Namun ia juga sering sekali memberikan peringatan bahwa kenyataan tidak selalu seindah yang terlihat, baiknya kita berpikir realistis.

Beliau ini rajin sekali memberikan konten yang berisi pengetahuan namun disampaikan secara santai dan mudah dipahami. Aku juga menyukai beberapa opini yang ia sampaikan. Biasanya ia akan membahas isu-isu sosial. Hal ini juga yang menarik perhatianku tentang ia. Bagaimana cara dia mempelajari dan memahami isu sosial, bagaimana caranya bertahan di tengah badai kehidupan dan cacian dari netizen. Salah satu kalimat yang selalu dikatakan oleh dia adalah “you do your choice” dan kata-kata semacam itulah.

Ternyata ia belajar dari ibunya yang selalu meyakinkannya untuk terus menggunakan akal pikirannya dan membuka mata terhadap hal-hal di sekitar. Menarik. Aku yang merasa selama 4 tahun sudah berada di dalam kandang, seperti sedang menjadi diriku sendiri. Terkadang merasa sedih dan menyesal karena sudah melalui beberapa tahun tanpa hasil yang seperti tidak terlihat. Kasarnya, aku merasa otakku sudah tumpul dan mataku mulai memudar untuk melihat dan memikirkan lingkungan di sekitar. Namun bagiku tak ada kata terlambat untuk belajar. Kini aku mencoba lagi untuk menata diriku sendiri, memperbaiki apa yang harus diperbaiki dan memperbarui apa yang harus diperbarui.

Hari ini ia menjadi bintang tamu untuk siaran langsung di akun sosial media temannya yang berprofesi sebagai trainer. Sejujurnya aku tidak mengikutinya dengan lengkap karena sempat terjadi gangguan jaringan di rumahku. Selama siaran berlangsung, mereka stay on the track untuk membicarakan konten yang bagus atau yang sukses. Ia mengatakan bahwa konten yang sukses adalah konten yang bisa menimbulkan conversation dimana pun itu, baik di kolom komentar maupun di suatu komunitas. Dan bagiku siaran langsung mereka  adalah konten yang sukses. Karena darinya ada banyak pelajaran yang aku dapatkan.

1. KOKODIFO bagiku terdengar sangat asing. Dalam seketika aku merasa sebagai makhluk yang ketinggalan zaman dan kurang dari pergaulan. Jadi aku baru tau bahwa KOKODIFO adalah singkatan untuk Komitmen, Konsisten, Disiplin dan Fokus. Aku mencoba untuk mencari darimana sumber dan keterangan lebih jelas mengenai kokodifo tapi tidak menemukannya.

Bagiku kokodifo bisa membantu untuk memperbaiki diri, menyelesaikan suatu tugas dan bahkan mencapai suatu target atau cita-cita. Aku yang bahkan baru mengenal istilah itu segera mengambil kertas dan pulpen untuk mencatatnya dan menempelnya di dinding meja belajarku. Aku hanya takut jika suatu saat aku terlalu lelah dan jauh untuk mencapai targetku, aku menyerah. Jadi aku membutuhkan sesuatu untuk mengingat dan membangkitkan diriku sendiri. Salah satunya adalah dengan membuat catatan-catatan di dinding kamar.

2. BTP. Entah bagaimana seorang trainer ini memiliki banyak sekali singkatan atau mungkin aku yang terlalu kurang membaca dan mempelajari hal baru. Namun aku bersyukur sekali bisa bergabung di siaran langsung tersebut hingga akhirnya aku mengetahui BTP yaitu Baca, Tonton dan Pergaulan.

Lagi-lagi aku menjetujui dan menyukai kalimat itu. Sejujurnya itu adalah yang sekarang sedang aku coba lakukan dan aplikasikan pada diriku sendiri. BTP bisa mengubah dan membentuk diri kita dan bahkan mengantarkan kita pada suatu keberhasilan. Tidak percaya? Kalian bisa coba terapkan metode BTP di dalam hidup kalian.

 

Lanjut lagi mengenai siaran langsung yang dilakukan hampir dua jam tersebut. Mereka seperti hanya sedang asik berbincang berdua. Jadi ternyata pemilik acara siaran langsung tersebut yang merupakan seorang trainer dan pernah tinggal di Jerman juga. Dari banyaknya hal-hal yang mereka perbincangkan, ada beberapa hal yang aku simpulkan dari sudut pandangku sendiri.

1. Tua dan Mau Jadi apa?

Semakin hari aku semakin menyadari bahwa usiaku tidak lagi muda, angka terus bertambah setiap tahunnya. Lalu apakah aku menyesalinya? Tidak. Wanita itu mengatakan bahwa tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu. Setiap orang memiliki hak atas pilihan hidup yang dipilihnya. Aku melihat dan mendengar percakapan mereka dan menyimpulkan bahwa setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing. Bagaimana mereka berada di titik mereka sekarang adalah karena pilihan yang sudah mereka pilih dan menjalani dengan senang hati adalah kunci untuk menjadi apa kamu di masa depan.

2. Lingkungan Mempengaruhi Cara Berpikir

Bahkan sang wanita mengakui bahwa ia ingin tetap tinggal di Jerman karena untuk kebaikan dan kesehatan dirinya sendiri. Beliau takut jika kembali ke Indonesia dan merasa bahwa lingkungannya tidak seperti yang ia sukai. Baginya lingkungan akan mempengaruhi caramu berpikir dan bersikap. Sebagai tipikal menyukai kesendirian, dia membutuhkan ruang untuk dirinya sendiri agar bisa berpikir lebih leluasa. Aku juga sangat menyadari bahwa lingkungan yang mempengaruhi cara berpikir kita. Aku merasakan sakit kepala yang tidak menyenangkan saat harus berada di sekitar temanku yang suka sekali membicarakan keburukan dan kekurangan oranglain. Maka dari itu aku lebih suka menyendiri. Dalam suatu keadaan, aku bahkan ingin keluar dari grup sosial media jika ada hal yang tidak menyenangkan. Namun aku juga masih membutuhkan interaksi sosia, jadi aku menanganinya dengan caraku sendiri.

3. Setiap Orang Keren dengan Caranya Sendiri

Meskipun dunia sedang sibuk menaikkan pamor dengan cara mengikuti tantangan-tantangan di internet, namun ia tetap pada prinsip dan tujuannya membuat suatu konten. Baginya hal itu bukan “gue banget” dan ia tidak menyesali keputusannya untuk tidak mengikuti tantang tersebut. Di sini aku belajar memang setiap orang memiliki caranya sendiri. Jadi diri sendiri, caramu menghargai diri sendiri dan menjadi diri sendiri akan terlihat keren jika kamu berpikir demikian. Begitu juga dengan yang aku lakukan sekarang. Blog tidak termasuk ke dalam sosial media yang direkomendasikan untuk menyebarkan konten. Namun bagiku, aku melakukan ini semua untuk diriku sendiri. Aku mencitai dan menghargai cara diriku untuk menjadi keren.

 

Jika ada yang membaca tulisan ini sampai akhir, mungkin akan bertanya-tanya siapakah yang aku maksudkan? Gita Savitri Dewi adalah sosok yang beberapa tahun belakangan ini menarik perhatianku. Terimakasih sudah membantuku secara tidak langsung untuk kembali fokus dan menghargai pilihanku.

Seorang teman Gita yang melakukan siaran langsung adalah Fernando Conan.

Baiklah sekian keisenganku menngetik malam ini demi mengisi blogku.


No comments:

Post a Comment

Any other comments / questions? Type it!

Writing Again

like what I typed on the title, i am writing again even though I do not know what will i write or type here. it is just like i really write ...