Oke pertama-tama gue mau bilang makasih untuk
semua responden kuesioner gue beberapa hari yang lalu. Kuesioner itu bukan
bagian dari ke-gabut-an (karena sebagian dari kalian bilang gitu ke gue) dan
gue juga baru tau kalau berdekatan dengan waktu gue sebar kuesioner, ada juga
beberapa link untuk menilai seberapa jauh lu mengenal seseorang. Bukan guys,
bukan begitu maksud gue.
WARNING! esai ini mungkin agak sedikit panjang, kalian bisa skip dan ga baca, atau membacanya dengan cepat atau dibaca kata-perkata, itu terserah kalian.
Awalnya gue cuma mau tau kelebihan dan
kekurangan gue di mata temen deket gue. Lalu sepertinya akan muncul beberapa pertanyaan dari kalian:
1. Jadi yang dapat kuesioner itu hanya temen
deket lu?
Yes, meskipun mungkin sebagian dari kalian ada yang tidak merasa sedekat itu dengan gue, gapapa, kalian sudah mau menjawab aja gue udah sangat berterimakasih.
Yes, meskipun mungkin sebagian dari kalian ada yang tidak merasa sedekat itu dengan gue, gapapa, kalian sudah mau menjawab aja gue udah sangat berterimakasih.
2. Lalu kenapa lu ngga langsung PC aja?
Tadinya gue mau pakai metode observasi langsung seperti itu, tapi gue ga yakin sama ke-valid-an jawaban kalian. Lalu kalau gue ga pakai tolak ukur, mungkin kalian akan bingung jawab kelebihan dan kekurangan gue.
Tadinya gue mau pakai metode observasi langsung seperti itu, tapi gue ga yakin sama ke-valid-an jawaban kalian. Lalu kalau gue ga pakai tolak ukur, mungkin kalian akan bingung jawab kelebihan dan kekurangan gue.
3. Emang mau dipakai apasi? Iseng doang ya?
Mungkin buat kalian ini semacam pertanyaan yang dibuat oleh orang gabut dalam rangka iseng-iseng. Tapi sepenuhnya tidak. Lagipula saya ga gabut, kalian juga jangan gabut ya. Coba baca esai gue tentang GABUT. Pokoknya kuesioner itu ada tujuannya, lagipula tulisan ini menjadi salah satu hasil dari kuesioner tersebut.
Mungkin buat kalian ini semacam pertanyaan yang dibuat oleh orang gabut dalam rangka iseng-iseng. Tapi sepenuhnya tidak. Lagipula saya ga gabut, kalian juga jangan gabut ya. Coba baca esai gue tentang GABUT. Pokoknya kuesioner itu ada tujuannya, lagipula tulisan ini menjadi salah satu hasil dari kuesioner tersebut.
Menurut gue, itu adalah beberapa pertanyaan
yang akan kalian tanyakan, kalau ada pertanyaan lain silahkan bertanya di kolom komentar atau PC gue. Ohiya satu
lagi, ini bukan ajang promosi blog gue (karena ga ada pengunjung—sedih—tapi gue
emang mau nulis aja kok).
Dari hasil kuesioner itu gue berhasil dapatkan
kelebihan dan kekurangan gue, terimakasih ya, gue setuju dengan sebagian dan sebagian lainnya tidak. Hahaha.
Kemudian ada hal lain yang mau gue sharing ke kalian, yaitu beberapa kesimpulan yang gue dapat.
1. Meski hidup terasa sulit, tapi masih ada
teman yang akan membantu dan mendukungmu
Asik banget ga sih sub-judulnya? Hahaha. Tapi gue
serius akan hal ini. Jujur aja, gue terharu sih sama kritik dan saran kalian,
jadi bikin gue tambah semangat hidup, serius. Mungkin ada yang mau bilang “yaelah
nov pencitraan aja kali, mereka gaenak bilangnya jadi nulis yang bagus-bagus
aja”. Eh jangan salah, ada juga kok kritik gak enak, yang gue dibilang
tempramental, ga konsisten, ga bisa ditebak orangnya, dsb. Makanya di kuesioner
itu kan gue ga memaksa kalian menunjukkan identias kalian, dengan harapan
kalian bisa nulis sesuka hati (bahkan perkataan yang menyakitkan sekalipun).
Jadi buat kalian yang sedang diurung
duka dan lara, harap jangan berlama-lama, masih ada teman yang setia
menantikanmu kembali tertawa dan bergembira.
2. Fake friends (ff)
Dari kuesioner ini gue sadar kalau gue masih punya the real fake friends. Agak
kecewa sih, meskipun dengan proses seleksi yang ketat—macem iyaaaa aja—untuk memilih
orang yang harus mengisi kuesioner, tapi masih ada beberapa yang ga ngisi. Sedih
sebenernya, ternyata gue masih punya ff di dalam usia yang segini. Tapi dari
sini gue jadi belajar buat lebih hati-hati lagi kalau mau berbagi cerita dan
rahasia, jangan terlalu gampang buka mulut. Sepele sih, tapi kadang
manusia itu suka ngga sadar, maunya berbagi cerita, apalagi kalau keadaan sedang
kacau balau. Ya pokoknya hati-hati sajalah dengan ff ini.
Ingat ya, jangan
terlalu terbuka dengan orang lain, berbagi cerita dan sebagainya, hati-hati
saja.
3. Jangan baperan
Ga semua dari hasil kuesioner tersebut gue
setujui kok. Ada menurut gue yang kurang pas, ya biasalah itu mengenai
berbeda pendapat mah. Intinya sih jangan terlalu baperan. Dan bahkan ada kok
yang cuma ngeread doang waktu gue sebar kuesioner, gapapalah.
Kita harus mulai sadar kalau setiap orang
punya kesibukannya masing-masing.
4. Muhasabah diri
Kalo dari
KBBI, muhasabah itu berasal dari Bahasa arab yang artinya introspeksi. Ya betul
banget, gue sangat berterimakasih atas pastisipasi kalian karena dengan dari
kuesioner tersebut sangat bisa dijadikan bahan muhasabah diri. Semoga yang baik
bertahan dan bisa meningkat, sedangkan yang buruk bisa berkurang perlahan dan
pergi jauh dari diri gue.
Jangan takut menerima kritik dan saran
oranglain, jadikan itu sebagai bahan untuk instrospeksi diri dan menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.
5. Lingkar pertemanan mengecil
Ini yang gue sadar betul sih, dari hasil ff
tersebut, gue jadi liat ternyata lingkar pertemanan gue mengecil. Ini wajar
banget kok terjadi, apalagi di usia yang sekarang. Dan akan semakin besar lagi
angka usia kita, kemungkinan lingkarannya mengecil lagi karena nantinya kita hanya
akan berteman dengan orang yang benar-benar se-frekuensi dan bukan hal yang mudah
untuk mendapatkan itu.
Tapi jangan nyerah sih, besar kecil
lingkaran tersebut tergantung dari cara bergaul kalian juga, tetap jaga
komunikasi yang baik antar sesama teman ya.
Akhir kata gue sangat-sangat
berterimakasih kepada teman-teman sekalian karena sudah berbesar hati meluangkan
waktunya mengisi kuesioner apalagi kalau mau baca esai ini sampai akhir. Semoga
Allah menjaga pertemanan kita dan tali silaturahmi diantara kita tetap terjalin.
Amin. Yang baik datangnya dari Allah, yang buruk murni kesalahan gue. Mohon
maaf apabila ada salah kata. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Nice u r awesome. 👍👍👍
ReplyDelete