Oke, mulai dari awal. Tentang
tanggung jawab. Kalo udah ngomongin hal yang satu ini, emang sensitive banget. Ya
sensitif aja menurut gue Karena apa yang kita perbuat selama kita memegang
tanggung jawab itu akan dipertanggungjawabkan –nahloh-.
Saat seorang presiden menduduki
jabatannya, maka ia bertanggungjawab akan nasib Negara dan warganya pada Negara
tersebut. Kalo ada warga yang sengsara atau Negara kacau balau karena suatu keputusan
yang telah ia buat. Misalnya presiden menaikkan harga BBm yang memicu kenaikan
harga bahan pokok, lalu masyarakat yang berada pada ekonomi kelas
menengah-kebawah mengalami yang namanya kesengsaraan saat dimana mereka harus
membeli kebutuhan pokok dengan harga yang meningkat tapi dengan kondisi
keuangan mereka yang cenderung tidak meningkat. Berat yah?
Tapi, meskipun
berat, setiap orang selalu berebut untuk mendapatkan jabatan yang memiliki tanggungjawab
berat atau besar. Mengapa demikian? Dari hasil penelitian tanpa mengukur massa,
volume benda, atau mungkn kadar molekulnya karena ini bukan penelitian secara
ilmiah, melainkan penelitian yang melibatkan kecakapan berpikir dan menganalisa
–yang sebenarnya saya sendiri masih belajar untuk melakukan ini-. Gue gak asal
ngomong, ini semua nyata men! Buktinya?
Liat aja, banyak orang berbondong-bondong mau jadi caleg, yang notabennya para
caleg itu memiliki tugas untuk menampung aspirasi rakyat dan mewakili rakyat.
Walaupun ada beberapa dari mereka (para badan legislatif) telah
mempertanggungjawaban jabatannya sebagai badan legislatif, karena mungkin
mereka –yang menghargai rakyat itu- masih memiliki hati nurani untuk merasakan
dan membuktikan rasa terimakasihnya kepada rakyat yang telah mengorbankan waktu
dan pikiran, entah berapa lama rakyat berpikir untuk memilih siapa nanti di
pemilu. Namun, itu hanya (entahlah berapa persen) sebagian dari para badan legislatif
yang ada di Indonesia.
Darimana saya tahu? Karena seperti
yang telah kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini kasus korupsi semakin melejit. Dan
tentunya yang gue maksud disini adalah korupsi yang dilakulkan oleh para badan legislatif
yang ada di Indonesia. Aduh, sedih gue kalo denger berits korupsi, sumpah! Kenapa?
Bayangin aja, mereka makan uang siapa coba? Uang Negara. Uang Negara darimana
coba? Income yang didapat suatu Negara. Incomenya dapat darimana? Dari perusahaan-perusahaan
dan bagaimana perusahaan itu bisa menghasilkan uang? Tentunya dengan kerja
keras rakyat Indonesia.
Yaudahlah, mau apalagi? Biar Tuhan
yang menghakimi mereka, gue selaku orang yang akan merubah Indonesia Cuma bisa
menyampaikan keprihatinan gue aja. semoga negeri ini cepat kehilangan orang-orang yang tidak menghargai usaha rakytat untuk memilihnya.
No comments:
Post a Comment
Any other comments / questions? Type it!