Kita pernah dekat, sedekat kedua bola mata, melihat ke arah yang sama, tapi tidak bisa melihat satu sama lain.
Dari awal memang sudah ada jarak, hanya saja kita mengabaikannya dan menikmati
kebersamaan. Waktu terus berjalan, kita kerap menyaksikan drama kehidupan dan
tanpa sadar kita terjun ke dalamnya.
Kita pernah lalui semuanya bersama, canda, tawa, dan
derai air mata. Kita sudah bersama sejak awal, meskipun tidak untuk saling
memiliki. Ego yang akan meminta kita bersatu, namun realita berbicara
sebaliknya. Ada hal yang bisa dan tidak bisa dilalui. Meski sedih terasa ketika
tidak bisa bersama, namun apalah gunanya saling memiliki jika jarak bisa
menciptakan rasa yang sama?
Rasa yang terus tumbuh dan bersama-sama dalam jarak
yang sudah ada.
No comments:
Post a Comment
Any other comments / questions? Type it!