Tuesday, 24 September 2013

Hormon Pertumbuhan



Macam-macam hormone yang mempengaruhi pertumbuhan ( 12 ipa semester ganjil bab 1). Pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang ada di awal kelas 12 diketahui bahwa factor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah hormon. Hormon tersebut diantaranya adalah: 

1.       Giberelin, fungsinya;
a.       Memacu proses perkecambahan;
b.      Memacu pemanjangan serbuk sari;
c.       Memacu pertumbuhan raksasa, mencegah sifat kekerdilan;
d.      Merangsang pertumbuhan kalus (jaringan yang tumbuh dalam meristem)
2.       Auksin, fungsinya;
a.       Menghambat dominasi pertumbuhan tunas lateral;
b.      Memacu pertumbuhan tunas apikal;
c.       Memacu tunas adventif
d.      Menghambat penuaan pada filo, buah, anto;
e.      Memacu partenokarpi
3.       Sitokinin, fungsinya;
a.       Menghambat dominasi pertumbuhan tunas apical
b.      Merangsang pertumbuhan tunas lateral
4.       Gas etilen, fungsinya;
a.       Pematangan buah
b.      Menghambat proses penuaan pada daun
5.       Traumalin, fungsinya;
a.       Regenerasi atau perbaikan jaringan yang rusak
6.       Asam absisat, fungsinya;
a.       Menghambat pertumbuhan
7.       Kalin, fungsinya;
a.        Untuk merangsang pembentukan organ tumbuhan
-          Antokalin: pertumbuhan bunga
-          Filokalin: pertumbuhan daun
-          Rizokalin: pertumbuhan akar
-          Kaolokalin: pertumbuhan batang

Wednesday, 4 September 2013

Prihatin

Oke, mulai dari awal. Tentang tanggung jawab. Kalo udah ngomongin hal yang satu ini, emang sensitive banget. Ya sensitif aja menurut gue Karena apa yang kita perbuat selama kita memegang tanggung jawab itu akan dipertanggungjawabkan –nahloh-.
Saat seorang presiden menduduki jabatannya, maka ia bertanggungjawab akan nasib Negara dan warganya pada Negara tersebut. Kalo ada warga yang sengsara atau Negara kacau balau karena suatu keputusan yang telah ia buat. Misalnya presiden menaikkan harga BBm yang memicu kenaikan harga bahan pokok, lalu masyarakat yang berada pada ekonomi kelas menengah-kebawah mengalami yang namanya kesengsaraan saat dimana mereka harus membeli kebutuhan pokok dengan harga yang meningkat tapi dengan kondisi keuangan mereka yang cenderung tidak meningkat. Berat yah?
Tapi, meskipun berat, setiap orang selalu berebut untuk mendapatkan jabatan yang memiliki tanggungjawab berat atau besar. Mengapa demikian? Dari hasil penelitian tanpa mengukur massa, volume benda, atau mungkn kadar molekulnya karena ini bukan penelitian secara ilmiah, melainkan penelitian yang melibatkan kecakapan berpikir dan menganalisa –yang sebenarnya saya sendiri masih belajar untuk melakukan ini-. Gue gak asal ngomong, ini semua nyata men! Buktinya? Liat aja, banyak orang berbondong-bondong mau jadi caleg, yang notabennya para caleg itu memiliki tugas untuk menampung aspirasi rakyat dan mewakili rakyat.
Walaupun ada beberapa dari  mereka (para badan legislatif) telah mempertanggungjawaban jabatannya sebagai badan legislatif, karena mungkin mereka –yang menghargai rakyat itu- masih memiliki hati nurani untuk merasakan dan membuktikan rasa terimakasihnya kepada rakyat yang telah mengorbankan waktu dan pikiran, entah berapa lama rakyat berpikir untuk memilih siapa nanti di pemilu. Namun, itu hanya (entahlah berapa persen) sebagian dari para badan legislatif yang ada di Indonesia.
Darimana saya tahu? Karena seperti yang telah kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini kasus korupsi semakin melejit. Dan tentunya yang gue maksud disini adalah korupsi yang dilakulkan oleh para badan legislatif yang ada di Indonesia. Aduh, sedih gue kalo denger berits korupsi, sumpah! Kenapa? Bayangin aja, mereka makan uang siapa coba? Uang Negara. Uang Negara darimana coba? Income yang didapat suatu Negara. Incomenya dapat darimana? Dari perusahaan-perusahaan dan bagaimana perusahaan itu bisa menghasilkan uang? Tentunya dengan kerja keras rakyat Indonesia.
Yaudahlah, mau apalagi? Biar Tuhan yang menghakimi mereka, gue selaku orang yang akan merubah Indonesia Cuma bisa menyampaikan keprihatinan gue aja. semoga negeri ini cepat kehilangan orang-orang yang tidak menghargai usaha rakytat untuk memilihnya.

Writing Again

like what I typed on the title, i am writing again even though I do not know what will i write or type here. it is just like i really write ...