Sunday, 9 September 2012

Oopss Salah!!

oke, kita mulai tanpa pake basa basi..

saya juga kurang tahu ini semua terjadi karena faktor kesalahan, faktor ketidak tahuan, atau faktor kesengajaan.
Emang agak terlambat tulisan ini berkobar karena sudah tidak jamannya. Tapi, ya apa boleh buat karena ini sebuah keganjilan dan saya ingin sekali untuk membahasnya karena menurut pendapat saya, hal ini bisa menjadi sebuah pelajaran yang berarti untuk masa depan atau di masa yang akan datang.

So, kisah yang simple ini dimulai saat adanya bulan Ramadhan, bukan awal-awalnya sih. Tapi, cerita ini dimulai saat dua minggu menjelang lebaran.

Seperti yang kita ketahui bahwa di bulan Ramadhan para kamu muslimin harus membayar zakat agar amalan puasanya diterima Allah SWT. Guru agama saya berkata "apabila ada kaum muslimin/muslimah yang berpuasa pada bulan Ramadhan namun tidak melaksanakan kewajiban berzakat, maka amalan puasanya berada di ambang batas antara langit dan bumi." Jadi intinya, tidak ada kepastian bahwa puasanya diterima atau tidak.

Orang yang mampu membayar zakat hukumnya wajib berzakat, kecuali mereka para muzakki (orang yang berhak menerima zakat) dianataranya orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan.

Tapi, saya melihat keganjilan di sekolah saya.
Dimana, salah satu anak penerima zakat adalah anak yang setiap hari memamerkan barang mewahnya -salah satunya gadget-. Secara formalitas memang sekolah saya mengadakan pembagian zakat yang diperuntukkan orang-orang yang kurang mampu dan anak yatim atau piatu atau yatim piatu.

Saat saya tanya ke pihak panitia, mereka mengatakan kalau itu hanya acara bakti sosial. Padahal seharusnya, acara apapun itu tetap harus diberikan kepada orang benar-benar membutuhkannya. Bukan diberikan kepada anak yang memiliki HandPhone kelas menengah dan tablet Pc.

Kenapa harus dia yang mendapatkannya?
yaampun......... dimana keadilan? dimana?
Saya sedih, saya marah, saya kecewa tapi bukan karena saya iri!!!!!
Tapi..... tentang hak yang dirampas. Saya tak terima!!!!!

No comments:

Post a Comment

Any other comments / questions? Type it!

Writing Again

like what I typed on the title, i am writing again even though I do not know what will i write or type here. it is just like i really write ...