Sunday, 25 October 2020

Penyesalanku

Kalau mau, mungkin aku sudah memilih untuk menyesal

Menyesal untuk semua kegagalan yang terjadi

Menyesal untuk cita-cita yang tak tercapai

Menyesal untuk kejadian yang tak bisa tersimpan rapi di memori

Menyesal untuk tidak mau lebih banyak mengenal

Menyesal untuk tidak mau lebih terbuka terhadap oranglain

Menyesal untuk semua kejadian yang bisa dijadikan alasan untuk menyesal

Sangat mudah untuk memilih menyesal daripada menerima apa yang ada. Namun bukannya menyesal yang kupilih, aku memilih jalan bersyukur. Aku akan merasa bersyukur untuk setiap yang terjadi dalam hidupku. Ketika aku menyukurinya maka aku akan merasa baik-baik saja pada diri ini.

Diri ini akan terus merasa lelah jika harus melalui hari-hari dengan rasa sesal. Aku ingin mengihibur diriku. Aku ingin diriku bisa merasakan kode-kode indah yang terjadi melalui semua kegagalan atau hal lain yang tak berjalan sesuai keinginan. Semoga dengan adanya perasaan bersyukur ini, jiwa dan tubuh ini akan tetap sehat dan sangat bahagia. Aku ingin diriku hidup dan terus hidup baik-baik saja, baik di dunia maupun di akhirat.

Meyah, laptopku yang sudah kunamai sejak tahun 2015, masih setiap menemani diriku mengetik konten di blog ini meskipun entah isinya apa dan bahkan mungkin tidak ada yang membacanya. Aku ingin bersyukur karena meyah masih mau bertahan dan setia menemani hari-hariku dengan laptop. Terimakasih meyah. Terimakasi juga untuk jaringan internet yang mau membantuku mengunggah isi blog. Terimakasih untuk semuanya.

Aku sudah bersyukur hari ini dan aku ingin istirahat. Selamat malam.


Writing Again

like what I typed on the title, i am writing again even though I do not know what will i write or type here. it is just like i really write ...